Saturday, November 20, 2010

lazy on sunday

sebenarnya lagi malas aja mau kerjain tugas, karena gak ada bahan. dan berhubung baru nyampe lagi ke kos setelah perjalanan panjang dari kampuang halaman,maka aku sedikit menghibur diri kalo malas-malasan hari ini gak menjadi masalah coz masih dalam suasana liburan, toh badan juga masih capek (macem yang nyupirin mobil aja).

iseng-iseng buka FB para Soulmate qu (banyak ya buk soulmate_a). satu persatu aq baca coment_a, duh ternyata mereka sangat menikmati liburan kali ini., sungguh bertolak belakang denganku,,,
huhuhuhu(ini suara jeritan hati lagi nangis ya, jangan kira lagi ketawa).

aku sampai bela-belain balik lagi ke kota sejuta cinta sehari sebelum yang lain balik. alasan sih ada tugas, padahal modus asli_a karena suntuk abis di kampuang tercinta. hufh,
ampe sekarang aja belum ada peningkatan terhadap napak tilas bahan untuk tugas senin besok,
dan aq dengan santai_a menekan nekan tuts laptop tanpa rasa bersalah terhadap tugas yang belum sama sekali dikerjakan,
hahahaa,

jadi kesimpulan yang dapat diambil hari ini adalah
"selamat, anda termasuk dalam sepuluh teratas orang termalas didunia"

hantui aku_letto

matahari pagi dan embun yang dingin hari ini
oh indahnya
kuharus memulai kerinduan lagi hari ini
karena kangenku memang tak tau malu, apalagi sudah diracun madu
tolong aku,,,

ku tak tau, ku tak mau tau
tapi memang senyummu selalu hantuiku, walau ku tak tau hatimu
oh please jangan pernah kau berhenti hantui ku

hari ini oh sejuknya
engkau masih disini isi lamunanku
oh biar hatiku memang tak mau tau apalagi kalau sedang dimabuk rindu
tolong aku,,,

Aku mau ketemu lagi kamu
tapi memang dirimu selalu hantui ku walau ku tak tau hatimu
oh please jangan pernah kau berhenti hantui aku...

tapi memang,,,,dirimu selalu hantui ku walau ku tak tau hatimu
oh please jangan pernah kau berhenti,
tapi memang dirimu selalu hantuiku walau ku tak tau hatimu
oh please jangan pernah kau berhenti hantui aku

Wednesday, November 10, 2010

jerit-jerit dihati 1

kadang sumpah serapah ingin dimuntahkan, tapi lidah ini terlalu kelu. terlalu kaku untuk mengatakan sesuatu. hati ini benar-benar tak berhenti berisik, terlalu riuh mengaduh. hati ini tak pernah berhenti untuk berbicara, kadang tertawa, kadang menangis, kadang juga mengutuk-ngutuk sesuatu, acapkali juga sering mengutuk diri sendiri.
sungguh ironi sekali disaat semua terlihat sempurna secara sampul, ternyata isiku semakin rapuh dan mulai berjamur. Semakin lama semakin kusam, ringkih, dan tidak ada lagi tiang buat hati ini untuk bersandar sejenak.