cinta ini begitu gila, setelah aku memikirkannya berulang kali
semakin dirasionalkan semakin tidak rasionallah jadinya
cinta ini semakin aneh
seaneh rasa ini
tidak bisa kumengerti
dalam sekejap saja semua berubah.
aku tak mengerti jantung ini, melakukan pergulatan
dan itu baru-baru ini saja terjadi
sialnya hati ini
yang tak mau kalah beraksi
sehari penuh hujan bisa menghapus semuanya
dan sehari penuh hujan juga bisa menumbuhkannya
dia
langit cerah disaat hujan
dialah
secercah warna terang disaat yang lain mulai redup
dia si bening hati bak salju.
diantara hitam kelam, dia lah yang membawa jiwaku melayang.
untuk sesaat aku memang seperti gila,
untuk sejenak aku tak ingin mengerti apapun tentang ini
bisa terbayang semua deskripsi dari pernyataanku diatas yang baru saja kualami, hari ini. begitu parah memang disaat hati kita tak ada batas yang membelenggu, semua terasa lapang berjalan, bahkan saat kita sendiri tak berharap itu untuk terjadi.
Awalnya cuma perkataan iseng dari salah satu temanku, kalo aku sedang jatuh cinta. ya seperti biasa miss "perfeksionis" ini ngelak mati-matian. temanku yang biasa aku panggil rus ini makin ngotot. ya udah aku biarin aja dia ngomong panjang lebar kayak kereta api g jelas jurusan gitu.
parahnya aku dituduh jatuh cita sama teman aku si ****, (mungkin dia layak di sebut bintang)
mr. bintang yang selama ini jadi teman debatku, teman yang selalu mengkritisi, dan selalu perduli disaat aku sedang kritis (he is a perfect friend for me).
bintang kuliah di fakultas yang sama denganku, tapi beda jurusan. pertama bertemu 2 tahun lalu saat aku terlibat satu even di kampus, dan hubungan pertemanan kita terus berlanjut sampai sekarang, dan sangat baik, sangking baiknya malah kami hobi sekali sindir menyindir. (parah memang, adengan ini tidak layak dicontoh).
ya singkatnya hari ini kami (aku dan bintang) sedang dalam even diluar kampus. berhubung hujan ya dia jemput aku dikampus. dan kendaraanku tetap ku parkir hingga magrib di kampus. parahnya Rus dan Putri meledekku habis-habisan. aku benar-benar mati gaya, mati kutu, yang gak mati lampu mungkin. secara aku dan bintang selama ini cuma teman biasa, ya lebih ke simbiosis mutualisme. g nyangka aja temen-temen aku pada ngeledek semangat 45 gitu, bisa mati BL dan Plat mobil deh.
Tapi setelah melewati satu hari ini bersama dia, kok jadi kepikiran kata-kata Rus di kampus ya. katanya kalo aku ngeliat bintang wajahku langsung berubah sumringah, mata ku berbinar mengeluarkan cahaya silau (melebay) jantungku pasti dag dig dug deng wer, (alah makin parah aja). ya setelah aku tiba dirumah dan smssan ma dia baru deh kerasa ada hal yang aneh dengan hatiku.
tapi ini gak boleh terus dilanjutkan, aku harus segera mungkin menghapus semua rasa sebelum terlambat karena bagiku dia tetap lah seorang teman yang penting dalam hidupku. posisinya tak bisa tergantikan, meski aku mulai goyah. sebelum sebelum terlambat aku akan pelan-pelan menghapus semua rasa tersebut.
r_ray.