Monday, October 18, 2010

ketika obsesi 1 dan 2 hadir lagi Part 1.

"ssssmmm dan 6 teman lainnya menyukai status anda,

tiba-tiba saja jantungku berhenti untuk berdetak,untung ga mati ditempat.
huffft. aku sempat senyum-senyum sendiri dikamar, kira2 sepuluh menitan, dan ini benar-benar senyum kesenangan, kehepian, kegirangan, and so on.
Bayangkan saja, selama seumur fb ku hidup, ini baru 2 kali dia hadir, pertama mungkin setahun yang lalu, cuma coment status, mungkin waktu itu lagi suntuk. trus sekarang dia ngelike statusku. Memang lah sangat berbakat Adrea Aksara, kata-katanya dalam puisi ibu yang aq copy paste tadi malam mampu mengundang jempol-jempol untuk bertengger distatusku, termasuk obsesi 2 qu 'ssssmmm'. tanpa ku sadari si obsesi pertamaku 'my kitten' membuat status dengan tema yang sama, dan untuk kedua kalinya jantungku berhenti, aku ngelike status dia lalu dia ngelike balik status ku, it's so amazing you know?. lalu,,,"

Tiba-tiba Pu kai ren menempelkan jari telunjuk_a dibibirku menandakan aku harus berhenti bercerita. wanita yang bertubuh langsing dan mengenakan kemeja biru dongker dengan jelbab berwarna senada beranjak bangkit dari tempat duduk yang posisinya berhadapan dengan tempat aku duduk. wanita yang sedari tadi mendengar curhatanku adalah peramal cintaku, meski sekarang profesi_a adalah psikiater.
"loh kenapa, ada yang salah ya?" tanya ku pada kai ren.
yang ditanya malah geleng2 kepala. kai ren berjalan ke arah menuju dispenser yang berada dipojok ruangan praktek kerjanya tepat berhadapan dengan jendela, kai ren menyandarkan tubuhnya sambil menegak air putih digelas bening yang dipegangnya. mata gadis berkulit kuning langsat itu menatap lurus keluar jendela memandangi pemandangan dari ketinggian 25 lantai.
"sebaiknya lupakan kedua obsesimu itu" kai ren mulai angkat bicara
"kenapa?" tanyaku
"kau selau membantah apa yang aku sarankan, lalu buat apa datang kemari, buat apa menceritakan semua kepadaku, kalau ujung-ujungnya kamu tidak pernah mendengar saran dariku" jawab kai ren dengan nada tiba-tiba meninggi.
aku terdiam sesaat berusaha mencerna kembali dan mengingat bagian mana yang salah dari ceritaku hingga membuat kai ren tiba-tiba berubah seperti ini, atau jangan-jangan,,,
"sudah kuduga, kau menyukainya juga kan, menyukai lelaki yang aku cintai" tanyaku lagi dengan nada interogasi dan mencurigai
"maksudmu?"
"ssssmmm, siapa lagi, memang dia so perfect, tapi tak begini caranya kai ren, memang dia bukan miliku, bukan kekasihku , tapi hati ini duluan bertemu dengannya dari pada kamu."
aku beranjak bangkit dari kursiku dan bergegas keluar dengan muka yang tiba-tiba berubah marah, aku membanting pintu dengan keras sebagai penegasan bahwa aku benar-benar marah.
"bukan itu maksudku, aku,,,"
aku tidak mau mendengar penjelasanmu pengkhianat sampai tadi malam aku masih menggunakanmu, mempublismu, agar kamu terkenal, bukan begini seharusnya kau membalas jasa padaku pu kai ren.

pu kai ren memandangi punggung temannya sebelum hilang dibalik daun pintu, dia menghela nafas panjang dan meneguk lagi sisa air putih yang masih ada ditangannya, dan posisinya masih berada ditempat semula.
"kenapa kau terlalu egois, padahal aku tak ada maksud apapun, aku cuma ingin memberikan nasihat saja"

***bersambung

No comments:

Post a Comment