aku bingung kenapa tulisan baru saja aku tulis tidak terposting di blog?
aneh bukan? sistem jaringan yang salah atau aku yang kelewatan? kelewatan pinteeer sehinga tidak mengerti,
come on blog, apa tadi salah klik ya,?
mari berjuang mencari tau, jangan biarkan aku beralih hanya karena aku menyerah menyelami mu wahai my first blog
Friday, January 28, 2011
केलुह केसः पगी buta
mencari masalah mudah
menyelesaikan masalah itu kelewatan mudah, jadinya susah. makanya kata orang tua, jangan cari-cari masalah ma orang tua. beuhhhh. terkadang orang yang udah kelewatan tua lebih anak-anak pikirannya alias childish ketimbang kita para pemikir muda. hanya masalah kecil diperbesarkan sedemikian rupa. dan yang muda akan jadi sasaran empuk panas satu hal yang baru saya sadari, beruntung sekali negeriku yang lucu ini, masih diberikan pemimpin yang dewasa dari segi usia dan segi pemikiran.
nah bagaimana ceritanya kalau orang tua yang cari masalah, ya kita sebagai intelek muda patut tunduk, dan gigit jari buuuk. ibu pertiwi, kemana kami mengadu, saat semua yang dilakukan harus tunggu tua dulu baru bisa buat ini itu.
dari kecil udah diajarkan seperti itu. kalau adik salah selalu, adik harus patuh sama kakak. adik kelas musti hormat sama kakak kelas, walaupun udah disumpah serapah saat orientasi sekolah dengan alasan pembentukan mental yang kuat. junior harus tunduk sama senior dan dokrinitas senior sangat mempengaruhi pergerakan-pergerakan junior juniornya, dan masuk ke real life bawahan walaupun lebih pintar tidak boleh melawan atasan. dan atas nama masih berkepentingannya adik terhadap kakak, adik kelas terhadap kakak kelas, junior terhadap senior, dan bawahan terhadap atasan, maka kita kaum intelek muda sekali lagi harus menindas harga diri sendiri. walaupun sejatinya kita adalah berpijak diatas ranah kebenaran. tapi apa daya kita masih perlu, kita masih berkepentingan
menyelesaikan masalah itu kelewatan mudah, jadinya susah. makanya kata orang tua, jangan cari-cari masalah ma orang tua. beuhhhh. terkadang orang yang udah kelewatan tua lebih anak-anak pikirannya alias childish ketimbang kita para pemikir muda. hanya masalah kecil diperbesarkan sedemikian rupa. dan yang muda akan jadi sasaran empuk panas satu hal yang baru saya sadari, beruntung sekali negeriku yang lucu ini, masih diberikan pemimpin yang dewasa dari segi usia dan segi pemikiran.
nah bagaimana ceritanya kalau orang tua yang cari masalah, ya kita sebagai intelek muda patut tunduk, dan gigit jari buuuk. ibu pertiwi, kemana kami mengadu, saat semua yang dilakukan harus tunggu tua dulu baru bisa buat ini itu.
dari kecil udah diajarkan seperti itu. kalau adik salah selalu, adik harus patuh sama kakak. adik kelas musti hormat sama kakak kelas, walaupun udah disumpah serapah saat orientasi sekolah dengan alasan pembentukan mental yang kuat. junior harus tunduk sama senior dan dokrinitas senior sangat mempengaruhi pergerakan-pergerakan junior juniornya, dan masuk ke real life bawahan walaupun lebih pintar tidak boleh melawan atasan. dan atas nama masih berkepentingannya adik terhadap kakak, adik kelas terhadap kakak kelas, junior terhadap senior, dan bawahan terhadap atasan, maka kita kaum intelek muda sekali lagi harus menindas harga diri sendiri. walaupun sejatinya kita adalah berpijak diatas ranah kebenaran. tapi apa daya kita masih perlu, kita masih berkepentingan
Thursday, January 27, 2011
aku dalam kuat yang tak kuat
dalam cintamu sang Rabb aku mengadu
dalam kegelisahan hati aku mengharap,
agar engkau menghapus dosaku dan salahku, dan khilafku dan semuanya yang kelam, bersama hujan malam ini.
aku hanya butuh engkau bersama Rahmatmu, butuh kasih sayangmu, butuh ya Allah
aku selalu berusaha tersenyum
aku berusaha sabar
aku berusaha berfikir bersih, berfikir jernih terhadap masalah yang telah terjadi, dan aku akan berusaha memperbaiki sikapku
ya Allah. lidah ku kelu
hatiku teriris,
kebebasanku terusik.
aku mati malam ini
tapi mohon
rengkuhlah aku
kasihanilah aku, dan berikan aku jalan keluar ya Allah,
ya Allah,
aku sangat mengharapkanmu.
merengkuh hatiku, meluluhkan hati mereka. dalam damai,,,,
dalam kegelisahan hati aku mengharap,
agar engkau menghapus dosaku dan salahku, dan khilafku dan semuanya yang kelam, bersama hujan malam ini.
aku hanya butuh engkau bersama Rahmatmu, butuh kasih sayangmu, butuh ya Allah
aku selalu berusaha tersenyum
aku berusaha sabar
aku berusaha berfikir bersih, berfikir jernih terhadap masalah yang telah terjadi, dan aku akan berusaha memperbaiki sikapku
ya Allah. lidah ku kelu
hatiku teriris,
kebebasanku terusik.
aku mati malam ini
tapi mohon
rengkuhlah aku
kasihanilah aku, dan berikan aku jalan keluar ya Allah,
ya Allah,
aku sangat mengharapkanmu.
merengkuh hatiku, meluluhkan hati mereka. dalam damai,,,,
Tuesday, January 25, 2011
Diskriminasi harga
In the final
I can’t answer well
I’m sorry, I can’t do best, and it’s disappointed me
Oh, who am i? just a moment, I was give up
Can’t take it be alright. Shaking head and get out of my class
Something likes that, yeah
It must be mad for me, what I feel, I think, I say, was make me little crazy
It must be mad for me, you too, I feel so. Are you? Oh sorry.
For someone, can you help me, to take me out of my sorrow
Correct me, out of me
Little crazy, do nothing on sit
Shut up, on a little shout of my mind
Carrie out of my mind away out of my daydream
Slowly dying me, slowly driving me silently
Can I be best, to doing something well.
Ini lah sepotong puisi aneh yang begitu saja tertuangkan dibalik kertas soal saat final ekonomi industry I, selasa 4 januari 2011 di ruang final. Sangat lucu untuk diingat ketika hanya 4 soal yang diberikan oleh dosen saat final, aku menjawab 3 pertanyaan, mungkin aku terkesan cemen karena tidak selesai, tapi kenyataannya memang iya,… hahahahha
Bayangkan saja, aku bisa menjawab 3 soal itu seperti membuat sebuah cerpen, yah, tapi ada 1 soal yang g bisa aku karang sama sekali karena itu soal matematika yang harus aku cari. Oh my God. Beginilah nasib orang yang lari dari matematik dengan memilih jurusan EKP dan berharap tak menemukan matematika, namun kenyataannya terjerumus dalam gudang matematik, lampiran matematik, dan akhirnya koma dalam sangak dan putus asa yang berkepanjangan (sedang membicarakan diri sendiri). Hahahahah (parah).
Mari flash back sedikit kondisiku dalam ruangan saat final berlangsung
*1 menit pertama
Saat dosen yang mengawasi final membagikan kertas ujian aku masih cengar cengir, tenang santai tanpa beban, lalu mulai membaca soal, dan tersedak di no 2, yah itu tadi soal yang aku ceritakan. Aku memutuskan untuk melangkahi soal tersebut sambil berharap ada ilham datang ditengah perjalan.
*10 menit kemudian
Saat dosen pengawas pergi ke kelas sebelah, temanku Anda mulai nanyain rumus no 2, bukan aku pelit, tapi jujur dari hati yang paling dalam aku jawab tidak tau, wajar kan? karena saat aku membaca bahan tentang diskriminasi harga( bacanya pun nyolong catatan teman 5 menit sebelum ujian mulai), pas bagian soalnya aku langkahi karena aku pikir itu tidak terlalu penting, namun Tuhan berkehendak lain, dosen pun masuk dengan segera, maka kami semua terdiam seketika.
*60 menit kemuadian
Dosen mulai ngoceh, sambil memperingati kami “jangan kelupaan jawab soal no 2 karena keasyikan panjang lebar jawab soal laen, no 2 itu mudah, dan pointnya tertinggi.
aku dalam hati” mudah?, kagak ngerti bu, kagak datang pas hari meugang, kagak nyatat, kagak belajar, ya kagak tau, lagian kenapa musti 40 sih point nih soal”.
Aku nya masih usaha coret2 bagian belakang soal buat nyari, walaupun sebenarnya gak ngerti, ampun Tuhan….
Demi nilai apapun rasanya ingin ku lakukan meskipun harus nyanyi didepan kelas sambil maen gitar (imajinasi sesat dijalan)
*75 menit kemudian
Temanku yang dibelakang, Anda mulai pasrah dengan takdir, mukanya tersenyum antara bisa jawab atau bahagia karena satu kelas gak ada yang bisa jawab.
Aku mendesaknya untuk kumpul, yah maksudnya supaya akunya ikut ngumpul juga.
*80 menit kemudian
Aku , Tia dan Anda beranjak dari kursi dan mengumpulkan kertas jawaban kami masing-masing. Kemudian kami melangkah keluar kelas sambil membahas penyelesaian soal no 2 karena sangking penasarannya (bodoh yang terselubung).
Anda mulai mengerjakan ulang soal tersebut, dan aku dengan bangganya mempersembahkan karya luar biasa selama final, secarik kertas soal yang di belakang soal tersebut ada puisi indah. Akhir cerita jawaban pun dapat diiringi makian animals kingdom dari Anda karena dia juga salah menjawab, ada nominal yang lupa dibagi. Reaksiku dan Tia tentu saja tersenyum senang karena di kelas kita tidak ada seorang pun yang berhasil menjawab soal tersebut dengan sempurna.
Hahahahahaha
*100 menit kemudian
Aku berada dikantin bersama teman-teman. Dan bagian ini tidak perlu dilanjutkan, karena tidak ada hubungannya dengan soal no 2, hahahahaha.
Yah sedikit saran buat teman2, belajarlah minimal 5 hari sebelum final, dan lengkapi catatannya, serta jangan anggap materi itu gampang, apa lagi matematika, karena hal yang kadang kita anggap sepele itu lah yang perlahan membuat kita kewalahan. selamat menikmati hari yang indah ya guys
Miss u,,,,
I can’t answer well
I’m sorry, I can’t do best, and it’s disappointed me
Oh, who am i? just a moment, I was give up
Can’t take it be alright. Shaking head and get out of my class
Something likes that, yeah
It must be mad for me, what I feel, I think, I say, was make me little crazy
It must be mad for me, you too, I feel so. Are you? Oh sorry.
For someone, can you help me, to take me out of my sorrow
Correct me, out of me
Little crazy, do nothing on sit
Shut up, on a little shout of my mind
Carrie out of my mind away out of my daydream
Slowly dying me, slowly driving me silently
Can I be best, to doing something well.
Ini lah sepotong puisi aneh yang begitu saja tertuangkan dibalik kertas soal saat final ekonomi industry I, selasa 4 januari 2011 di ruang final. Sangat lucu untuk diingat ketika hanya 4 soal yang diberikan oleh dosen saat final, aku menjawab 3 pertanyaan, mungkin aku terkesan cemen karena tidak selesai, tapi kenyataannya memang iya,… hahahahha
Bayangkan saja, aku bisa menjawab 3 soal itu seperti membuat sebuah cerpen, yah, tapi ada 1 soal yang g bisa aku karang sama sekali karena itu soal matematika yang harus aku cari. Oh my God. Beginilah nasib orang yang lari dari matematik dengan memilih jurusan EKP dan berharap tak menemukan matematika, namun kenyataannya terjerumus dalam gudang matematik, lampiran matematik, dan akhirnya koma dalam sangak dan putus asa yang berkepanjangan (sedang membicarakan diri sendiri). Hahahahah (parah).
Mari flash back sedikit kondisiku dalam ruangan saat final berlangsung
*1 menit pertama
Saat dosen yang mengawasi final membagikan kertas ujian aku masih cengar cengir, tenang santai tanpa beban, lalu mulai membaca soal, dan tersedak di no 2, yah itu tadi soal yang aku ceritakan. Aku memutuskan untuk melangkahi soal tersebut sambil berharap ada ilham datang ditengah perjalan.
*10 menit kemudian
Saat dosen pengawas pergi ke kelas sebelah, temanku Anda mulai nanyain rumus no 2, bukan aku pelit, tapi jujur dari hati yang paling dalam aku jawab tidak tau, wajar kan? karena saat aku membaca bahan tentang diskriminasi harga( bacanya pun nyolong catatan teman 5 menit sebelum ujian mulai), pas bagian soalnya aku langkahi karena aku pikir itu tidak terlalu penting, namun Tuhan berkehendak lain, dosen pun masuk dengan segera, maka kami semua terdiam seketika.
*60 menit kemuadian
Dosen mulai ngoceh, sambil memperingati kami “jangan kelupaan jawab soal no 2 karena keasyikan panjang lebar jawab soal laen, no 2 itu mudah, dan pointnya tertinggi.
aku dalam hati” mudah?, kagak ngerti bu, kagak datang pas hari meugang, kagak nyatat, kagak belajar, ya kagak tau, lagian kenapa musti 40 sih point nih soal”.
Aku nya masih usaha coret2 bagian belakang soal buat nyari, walaupun sebenarnya gak ngerti, ampun Tuhan….
Demi nilai apapun rasanya ingin ku lakukan meskipun harus nyanyi didepan kelas sambil maen gitar (imajinasi sesat dijalan)
*75 menit kemudian
Temanku yang dibelakang, Anda mulai pasrah dengan takdir, mukanya tersenyum antara bisa jawab atau bahagia karena satu kelas gak ada yang bisa jawab.
Aku mendesaknya untuk kumpul, yah maksudnya supaya akunya ikut ngumpul juga.
*80 menit kemudian
Aku , Tia dan Anda beranjak dari kursi dan mengumpulkan kertas jawaban kami masing-masing. Kemudian kami melangkah keluar kelas sambil membahas penyelesaian soal no 2 karena sangking penasarannya (bodoh yang terselubung).
Anda mulai mengerjakan ulang soal tersebut, dan aku dengan bangganya mempersembahkan karya luar biasa selama final, secarik kertas soal yang di belakang soal tersebut ada puisi indah. Akhir cerita jawaban pun dapat diiringi makian animals kingdom dari Anda karena dia juga salah menjawab, ada nominal yang lupa dibagi. Reaksiku dan Tia tentu saja tersenyum senang karena di kelas kita tidak ada seorang pun yang berhasil menjawab soal tersebut dengan sempurna.
Hahahahahaha
*100 menit kemudian
Aku berada dikantin bersama teman-teman. Dan bagian ini tidak perlu dilanjutkan, karena tidak ada hubungannya dengan soal no 2, hahahahaha.
Yah sedikit saran buat teman2, belajarlah minimal 5 hari sebelum final, dan lengkapi catatannya, serta jangan anggap materi itu gampang, apa lagi matematika, karena hal yang kadang kita anggap sepele itu lah yang perlahan membuat kita kewalahan. selamat menikmati hari yang indah ya guys
Miss u,,,,
kutipan dari Rumi part 1
terkadang kalo lagi sedih dan buntu aku suka menghibur diri dengan berbagai tulisan-tulisan berbau motivasi. dan salah satunya adalah potongan syair dari rumi ini,
.....diamlah dalam kekacauanmu, dan kebingungan. saat kau benar-benar kosong, didalam kesunyian itu, kau akan berkata "bimbinglah aku". jika kau sudah menjadi begitu tidak berdaya, kebaikan Tuhan akan bersaksi melaluimu
by : Rumi: one basket weaving
.....diamlah dalam kekacauanmu, dan kebingungan. saat kau benar-benar kosong, didalam kesunyian itu, kau akan berkata "bimbinglah aku". jika kau sudah menjadi begitu tidak berdaya, kebaikan Tuhan akan bersaksi melaluimu
by : Rumi: one basket weaving
Monday, January 24, 2011
Ku menunggu_Rossa
wah, setelan yang mantap nich lagu, pas ngedengerinnya langsung nyungsep deh dihati,,, oh God, kenapa tiba-tiba nongol muka si bintang,
bintang oh bintang, beberapa hari ini kepikiran dia terussss. mimpi ku semalam buatku speachles. dan kenapa lagu ini pas banget sama kamu? aku semakin parah dengan kegilaan ini, yah gak pa pa lah, just this nite.
ckckckckck. (tanda-tanda....?)
ku menunggu
ku menunggu kau putus dengan kekasihmu
tak akan ku ganggu kau dengan kekasihmu
ku kan slalu disini untuk menunggumu
cintaiku kuberharap kau kelak kan cintai aku
saat kau telah tak bersama kekasihmu
ku lakukan semua agar kau cintaiku
haruskah aku bilang cinta
hati senang
namun bimbang
ada cemburu juga rindu
ku tetap menunggu
haruskah ku bilang cinta
hati senang namun bimbang
dan kau sudah ada yang punya
ku tetap menunggu.
datang padaku
ku tau kelak kau kan datang padaku
saat kau sadar betapa ku cintaimu
akan slalu setia tuk menunggumu
nananana.....nanananna....nanannanananana....
Tuhan, aku cuma berharap ini cuma rasa numpang mampir, DOANK! jangan lama-lama dech. gak enak rasanya suka sama teman, sama sahabat, beuhhhhh, hati memang gak bisa dikendalikan. so, sebelum kegilaan ini semakin menjadi, mari sama-sama kita menutup hati untuk si bintang, tutup buku (soalna beneran dia udah ada yang punya).
:P
bintang oh bintang, beberapa hari ini kepikiran dia terussss. mimpi ku semalam buatku speachles. dan kenapa lagu ini pas banget sama kamu? aku semakin parah dengan kegilaan ini, yah gak pa pa lah, just this nite.
ckckckckck. (tanda-tanda....?)
ku menunggu
ku menunggu kau putus dengan kekasihmu
tak akan ku ganggu kau dengan kekasihmu
ku kan slalu disini untuk menunggumu
cintaiku kuberharap kau kelak kan cintai aku
saat kau telah tak bersama kekasihmu
ku lakukan semua agar kau cintaiku
haruskah aku bilang cinta
hati senang
namun bimbang
ada cemburu juga rindu
ku tetap menunggu
haruskah ku bilang cinta
hati senang namun bimbang
dan kau sudah ada yang punya
ku tetap menunggu.
datang padaku
ku tau kelak kau kan datang padaku
saat kau sadar betapa ku cintaimu
akan slalu setia tuk menunggumu
nananana.....nanananna....nanannanananana....
Tuhan, aku cuma berharap ini cuma rasa numpang mampir, DOANK! jangan lama-lama dech. gak enak rasanya suka sama teman, sama sahabat, beuhhhhh, hati memang gak bisa dikendalikan. so, sebelum kegilaan ini semakin menjadi, mari sama-sama kita menutup hati untuk si bintang, tutup buku (soalna beneran dia udah ada yang punya).
:P
Subscribe to:
Comments (Atom)