"bisa pulang untuk 2 hari?"
"bisa pa"? jawabku melalui telpon seluler. pagi-pagi papa menelepon. aku pikir apa gerangan tidak seperti biasanya, ternyata papa mendiskusikan tentang pengobatan adikku, yah beginilah resiko anak pertama, menanggung semua masalah, mencari solusi, menjadi parnert orang tua.
"diman gak ada kawan, mama sama papa harus pigi"
"sip pa, ntar nyanyak pulang."
"skripsi gimana?"
oh TUhan, ditanya lagi, tanya aja tiap hari, skripsi kau seperti calon mantu, tiket ku untuk lepas dari orang tua, bahkan papa gak pernah tanya aku dekat dengan siapa? atau sedikit membicarakan masa depanku, (usiaku sudah 22 papa).
bayangkan aja, ada beberapa kali tawaran gratis ke luar daerah bahkan ke luar negri dengan embel-embel pertukaran pelajar, dan tawaran ini jarang-jarang terjadi, tapi aku harus membayarnya dengan sebuah skripsi untuk orang tuaku. oh Skripsi, kau membuatku gila, entah kenapa hanya tinggal selangkah lagi aku muntah darah mengerjakannya.
aku jadi teringat saat kumpul-kumpul keluarga besar, semua orang membicarakan anaknya yang sudah selesai kuliah lah, yang udah S-2 ampe S-teler lah, yang udah merid lah (penting ya ngerempong, oh perempuan-perempuan, bagian ini membuatku muak) dan lebih parah lagi ada sesi nanyak ke papa
" si nyanyak kapan kawin b?"
papa senyum dan menjawab,
"ya tunggu siap kuliah dulu"
"kuliah tu gambang, kayak saya kan udah merit masih kuliah"
oh aku terdiam, tadi lagi bahas and mamerin anaknya, teros kenapa topiknya jadi ke aku (gumam ku dalam ati Wak!)
"biar kuliah gak keteteran" jawab mamaku
aku diam saja
" si b****, anak ibu masih di kairo, udah hampir selesai kuliahnya lagi nyari calon istri" timpal tante itu lagi
"oh" ekspresi kilatku disertai senyum seadanya.
dalam hati firasat gak enak, jangan bilang ini acara perjodohan. ternyata memang iya punya barang, si tante nawarin anaknya kepadaku (sementang aku lajang Wak!) untung papa dan mama not responding, dan aku BAHAGIA, aku tak suka urusan pribadiku dicampuri apalagi maen jodoh-jodohin, itu sangat menyebalkan. karena gak enak sama tante, aku jawab aja kalau aku udah punya calon dan dalam waktu dekat mau kenalin ama papa dan mama.
"terus kapan rencana mau merit?"
"kapan-kapan tante."
"hahahahahahhahahahhahah." satu ruangan tertawa
(gila apa yang lucu sih, aku lagi palak wak, bisa mereka ketawa semua, ini bukan guyonan)
papa dan mama saling pandang-pandangan waktu itu, tanpa menjawab sepatah katapun, aku tersenyum saja, dan menyiapkan jawaban kalau nanti aku diinterogasi. memang benar, saat baru saja menaiki mobil untuk pulang kerumah, mama langsung bertanya dengan penasaran kepadaku tentang siapa yang mau dikenalkan, aku tertawa keras dan menjawab
"kim Hyun joong mom, come on mom it's just kidding" jawabku
mama dan papa saling berpandangan, akhirnya aku diceramahi, jangan suka bicara seenaknya, kalo ada bilang ada kalo gak ada bilang gak ada, ntar mama mw jawab apa kalo lain kali mama ditanya mw jawab apa coba dan bla bla bla bla bla bla....
aku diam saja mendengarkan, dari pada dilempar keluar dari mobil kalau menyahut yang bukan bukan.
saat mengantar mama kekantor lagi satu cerita parah, kawan mama mulai menyodorkan anaknya kepadaku, ya salam,,,, kenapa hidupku seperti ini, pertanyaan yang sering disodorkan kapan tamat kuliah, kapan kawin, kapan tamat, kapan kawin,
KAPAN KAPAN LAH, SUKA SUKA AWAK (nyanyian dalam hati)
aku hanya bisa menanggapi semua dengan senyum.
yang terpenting orang tua ku tidak ada keinginan menjodohkan aku,ini masih langkah aman.
"yang penting skripsi secepatnya diselesaikan,baru bisa pergi ke australi" begitulah jawaban mama saat aku minta izin ikut home scholing untuk ke 3 kalinya.
ohh skripsi lagi skripsi lagi,
*sambil mengantuk antukkan kepala ke dinding,
ayoo....semangat ya k'risna..
ReplyDeletepasti ada hikmah di balik semua@...
Aza Aza fitching....!!!
(^_^)
iya kak uli, mari berjuang bersama2
ReplyDelete^_^
marii...,
ReplyDelete;D