seperti angin yang berhembus, seperti itulah aku menghembuskan kisahku.
perlahan seperti angin kisah ini memang seharusnya berlalu.
meski ketidakikhlasan mengerubungi pikiran dan hati, aku telah dihadapkan pada realita, dia tidak bisa untuk dinanti, atau untuk dimiliki.
berlalu bagai angin, begitulah kisahku,
mereka perlahan mencium
dan entah dia menciumnya atau tidak, aku tak pernah tau,,,,
aku hanya bisa mencintaimu dalam diam, maka ku lupakanmu dalam diam
maafkanlah hati yang tak berkemudi ini, yang tak bisa dibalikkan setirnya
saat aku tau cinta ini salah, tak jua aku memutar arah
maka kubiarkan saja, sampai juga pada titik ini dimana aku harus mengalah pada takdir
aku juga punya perasaan yang tak bisa merebut seseorang begitu dalam, hanya sampai pada taraf ini kemampuanku
dan hanya sampai disini keberanianku mencintaimu
aku takut semakin sakit, maka aku mengalah
aku takut akan banyak yang terluka, maka aku mundur,
dan kutitip salam lewat langit untukmu, bintang yang selalu bersinar dihati.
tolong pandangi selalu bintang untukku
walau hanya sampai disini cintaku bersemi.
tapi tak pernah terhapus.

No comments:
Post a Comment